Meraba cinta adalah meraba kekosongan di dalam gelap
Riuh rendah detak jantungmu yang berbunyi
Hanya memberi pilu sekaligus takut pada telinga
Yang tertelan ketidakjelasan
Di sini aku berdiri
Meraba keberadaanmu dan membandingkannya
Dengan panjangnya urai detik yang telah kususun,
kuikat menjadi bukti yang sesungguhnya tidaklah berarti
...Bagimu, bagiku, atau bagi siapapun
Urai detik itu hanyalah bukti seberapa lama kakiku terseret
Di dalam gelap yang tak terjelaskan
Meraba cinta adalah meraba kekosongan di dalam gelap
Kesibukanmu mengejar detak jantungmu yang kencang
hanya memberi lelah dan desah
Dan keringatmu adalah kesia-siaan
Di sini aku berdiri
Meraba kehangatanmu
Di dalam gelap ini,
di dalam kesadaran betapa aku terseret begitu jauh,
Tidak pernah sekalipun aku menginginkan untuk keluar dari semua kekosongan itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar