13/06/11

pembicaraan 'hot'

"Knowledge is power" - M. Foucault
-----------------------------------------

suatu sore di sebuah cafe...

Feby: Apa perbedaan "ilmu pengetahuan" (knowledge) dan "kesadaran" (consciousness)?

Amri:
knowledge dimiliki oleh semua orang, bahkan orang gila sekali pun. Sementara consciousness lebih mengarah ke individu persona


Satu sisi knowledge mempengaruhi kedua subjek tersebut. Di sisi lain kedua subjek tadi memiliki knowledge-nya sendiri. Knowledge bisa datang sendiri ataupun didatangkan.

Contoh:
Ada dua orang: yang 'sadar' dan yang 'tidak sadar' , duduk di satu bangku yang sama. Keduanya diberi rokok. Orang yang 'sadar' itu pasti punya pilihan pada rokok tersebut. Ia punya dua konvensi: membakaranya dan tidak membakarnya. Sementara orang yang 'tidak sadar' tidak memiliki refrensi yang sama ataupun tidak pernah punya refrensi apakah rokok tersebut akan dibakar ataupun tidak. Bisa saja nama benda silinder putih bak jari kelingking itu memiliki nama lain atau bukan "rokok".

Dari contoh tersebut dapat dilihat dua hal yang mempengaruhi bentuk knowledge yang dimiliki kedua subjek tadi:
1) perbedaan konvensi
2) state of affair
perbedaan sudut pandang pada image yang ada

semua hal itu knowledge, tetapi beda subjek berarti beda pula image knowledge-nya
Di sini kita melihat consciousness sebagai kata benda, sementara knowledge lebih menyerupai kata sifat karena ada konteks di situ.

Feby: Kalau knowledge ada dimana-mana, berarti knowledge hanya bisa menjadi power kalau dalam keadaan conscious?

Amri: Bisa saja knowledge menjadi power di saat tidak ada consciousness

Feby: Bagi saya, kondisi conscious lebih memiliki kuasa (power) ketimbang kondisi unconscious

Amri: Berarti kamu masih meng-objek-kan subjek yang unconscious tadi

Feby: Hmm.. Kalau begitu, sepertinya kita perlu menelusuri dulu apa itu power

Amri: Apakah power hanya sekedar definisi dari pelaku 1 mempengaruhi pelaku 2?

Feby: Tidak. Saya meyakini makna power lebih luas dari itu

Contoh:
Seorang agen properti mempromosikan rumah kepada pembelinya dan memiliki kuasa akan hal itu. Akan tetapi, apakah agen properti tidak memiliki kuasa terhada dirinya sendiri? Di saat agen properti itu hanya 'manusia biasa', secara tidak sadar ia akan tetap melakukan hal-hal yang dilakukan oleh semua manusia, seperti makan, bernapas, dsb. Di posisi ini sang agen properti adalah subjek yang unconscious, tetapi masih punya kuasa akan dirinya sendiri karena tetap melakukan hal-hal seperti makan dan bernapas tadi.

Dari hal tersebut dapat dilihat power terbentuk menjadi dua: power atas orang lain dan power atas dirinya sendiri. Di keduanya power dapat dibentuk, maupun terbentuk.
Agen properti tadi mempunyai knowledge di bidangnya (state of affair), sehingga ia dapat membentuk kuasa saat mempromosikan rumah yang dijualnya. Namun, agen properti tetap berkuasa melakukan kegiatan makan dan bernapas karena hal tersebut sudah terbentuk secara alami.

JADI...
  • knowledge dimiliki oleh siapapun, baik yang 'sadar' ataupun 'tidak sadar'
  • kesadaran (consciousness) dapat dikatakan sebuah konvensi dari satu pihak saja karena adanya perbedaan state of affair tadi (??)
  • knowledge bagi yang 'sadar' ataupun yang 'tidak sadar' memiliki kuasa yang dapat dibentuk ataupun terbentuk.

contoh lain (intermezo):
Perbedaan knowledge memberi perbedaan konsepsi. Mereka yang tahu hubungan Morgan dan Garcia pasti tidak akan menoleh aneh seperti ibu-ibu di bawah ini.


yah, saya tahu saya terlalu obsesi dengan TV Show satu ini...baiklah....abaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar