07/06/11

bawa yang berat ke yang ga berat

Hari ini saya jalan-jalan bersama teman-teman dan menemukan buku "Existentialism - A Brief Insight" karya T. Flynn. Selain judulnya yang sedikit mencolok bagi saya yang 'terjebak' di pemikiran Sartre, nuansa yang tampil di sampul depannya pun menarik untuk dilirik. Warna putih polos menjadi latar dari sebuah cangkir yang juga berwarna putih, berisikan cairan semacam cappuccino, dengan sendok kecil dan puntung rokok yang tergeletak di sisi bagian bawahnya. Kopi dan rokok memang lekat perannya bagi para pemikir. Sartre sendiri sering kali berdiskusi dan menumpahkan pemikirannya di cafe bersama kopi dan rokoknya. Hal tersebutlah yang memunculkan gambaran di kepala saya, bahwa pemikir-kopi-rokok adalah tiga hal yang tak terpisahkan. Lucunya lagi ketika saya membuka buku tersebut, terpampanglah foto Sartre yang sedang duduk di ruang makan bersama rokok dan cangkir kopinya.

ini dia gambarnya, tapi Beauvoir (wanita di sebelah kiri) di-crop

Selain itu, sampul buku tersebut memberi kesan yang begitu casual dengan garis warna merah mudanya. Ya, merah muda! Saya sendiri terenyuh melihat warna merah muda yang begitu lembut itu menemani gambar cangkir, sendok, dan puntung rokok tadi. Sampul depan buku tersebut jelas-jelas membawa nuansa yang berbeda dengan buku-buku filsafat lainnya yang pernah saya baca. Biasanya sampul buku-buku filsafat itu menunjukan wajah sang filsuf dengan warna yang netral namun agak gelap, seperti coklat, kombinasi putih-biru, atau abu-abu. Sampul "Existentialism - A Brief Insight" tadi seolah-olah memberi pesan: "Big picture of philosopher on the cover of a philosophy book is so lame. No one wants to read it or even touch it. Give them pink and you'll see how hip it is"

buku "unyu~"

Ya...efeknya... saya jadi sangat tertarik untuk ngubek-ngubek isinya...
(Ternyata ga jauh beda sama buku-buku pengantar eksistensialisme lainnya.. :|)

Anyway, berhubung lagi ngomongin eksistensialisme yang tentunya tidak lepas dari seorang Sartre, saya jadi ingat tulisan saya yang berjudul "Negativitas Sartre dan Arsitektur Jembatan Teksas". Tulisan ini dibuat untuk acara diskusi yang diadakan oleh Astina (@AstinaAcademia) , tetapi dengan kesadaran penuh sepenuh-penuhnya, bahwa tulisan ini harus bermanfaat bagi mahasiswa arsitektur. Dengan kesadaran itu, saya memang sempat merasa kesulitan harus membawa pembahasan filsafat ke arsitektur. Saya bahkan memasukan beberapa gambar yang mengomunikasikan hasil pengamatan saya (seperti scoring, pengaruh angin, suara, dsb), mirip seperti yang saya dan teman-teman mahasiswa arsitektur UI lakukan untuk tugas perancangan. Saya rasa yang saya lakukan ini memiliki tujuan yang tidak jauh berbeda dengan si pembuat sampul depan "Existentialism - A Brief Insight" tadi: memberi pencitraan yang ringan pada pembahasan yang berat.
Well, the good thing is more people would be attracted. The bad thing is...it's not as easy as changing dark colour into pink.

---
silakan diunduh hasil tulisan saya:
http://www.4shared.com/document/n7juNNSW/Negativitas_Sartre_dan_Arsitek.html

selamat menikmati :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar